Bagaimana
Penulisan SOP ?
SOP harus ditulis dengan detail
dan ringkas, langkah-demi-langkah, tapi
mudah untuk dibaca , dipahami dan dimengerti. Informasi yang disajikan harus
jelas dan tidak terlalu rumit. Kalimat persuasive dan
verbal harus digunakan. Istilah "Anda"
tidak boleh digunakan, tapi tersirat. Dokumen tidak boleh bertele-tele,
berlebihan, atau terlalu panjang. Buat lah sesimple mungkin, informasi harus
disampaikan dengan jelas dan eksplisit untuk menghapus keraguan dan
memenuhi seperti apa yang dibutuhkan.
Termasuk Juga, penggunaan diagram alur untuk menggambarkan proses yang
dijelaskan.
Organisasi harus memiliki
prosedur untuk menentukan prosedur atau
proses apa yang perlu didokumentasikan. SOP harus dikerjakan oleh orang yang mengetahui proses bisnis
keseluruhan organisasi dan dan mengetahui struktur internal organisasi. Dalam
menyusun SOP pendekatan tim dapat dilakukan, terutama untuk proses multi-tugas
di mana pengalaman dari sejumlah individu sangat penting. SOP harus ditulis
dengan cukup rinci sehingga seseorang dengan pengalaman dan pengetahuan yang
mendasar tentang prosedur mampu
menterjemahkan dan memahami dengan baik. Sebelum menyusun SOP sebaiknya review
terlebih dahulu proses bisnis dari input-proses –output, jika hal itu sudah
dilakukan tahap berikutnnya review struktur organisasi. Struktur organisasi ini
sangat menentukan suksesnya implementasi SOP karna SOP yang baik dibuat
berdasarkan struktur organisasi yang sudah fix dan final, Karna dengan adanya
struktur organisasi yang baik maka kejelasan terhadap fungsi wewenang dan tanggungjawab
dimasing-masing proses dan bagian itu
jelas.
Kapan dan bagaimana cara merevisi SOP?
SOP harus tetap ada sehingga
dapat digunakan dengan maksimal. Oleh karena itu, setiap kali prosedur berubah, SOP harus diperbarui dan direvisi, Jika akan
memodifikasi SOP pada bebrapa bagian SOP harus menunjukkan perubahan tanggal / angka revisi
untuk bagian tersebut dalam Daftar Isi dan notasi kontrol dokumen. SOP harus
juga secara sistematis ditinjau secara periodik, misalnya setiap 1-2 tahun,
untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur masih sesuai atau tidak, dan
untuk menentukan apakah SOP masih diperlukan, tanggal review harus di
tulis ketika SOP telah dikaji ulang. Jika ternyata SOP sudah
tidak lagi relevan dengan kondisi perkembangan pertumbuhan organisasi dan tidak
bisa mengikuti metode yang berlaku maka SOP perlu
di susun ulang dan disesuaikan dengan kondisi organisasi saat ini. Proses
review tidak boleh terlalu rumit untuk
supaya waktu review tepat waktu.
Frekuensi review harus ditunjukkan oleh manajemen serta Rencana Pengelolaan pun harus
menunjukkan individu yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa SOP berjalan
lancar.
ingin tahu format dan Bentuk SOP? klik SINI
ingin tahu format dan Bentuk SOP? klik SINI
0 komentar:
Posting Komentar