Pesatnya
kemajuan teknologi dan ketatnya persaingan dunia industry maupun jasa membawa
dampak yang luas dalam dunia bisnis, hal ini tentunya suatu perusahaan harus
mampu mengikuti perkembangan jaman agar tetap bisa bersaing. Pertanyaanya adalah
bagaimana cara menyesuaikan perkembangan tersebut? Jawabannya adalah cara yang
mudah yaitu dengan melakukan evaluasi
kembali terhadap bisnis proses perusahaan dari input-proses sampai output,
apakan bisnis proses tersebut masih relevan dengan kondisi perusahaan sekarang
atau justru sebaliknya.
Jika memang kondisinya sudah tidak sesuai maka perlu segera mendesign / merancang ulang kembali bisnis proses atau bahasa manajemennya adalah melakukan business process reengineering ( BPR ) dengan tujuan agar alur dan prosedur kerja menjadi lebih efektif,efisien serta produk yang dihasilkanpun bisa berkualitas serta semua proses bisnis bisa terkendalikan dan terukur. Business Process Reengineering ( BPR ) merupakan langkah pembaharuan proses bisnis dalam suatu perusahaan secara menyeluruh dengan melakukan perbaikan disegala bidang dalam pelayanan organisasi, contohnya sumber daya manusia, proses & prosedur kerja, dan teknologi. Business Process Reengineering ( BPR ) sangat membantu perusahaan melewati rintangan dan permasalahan yang terjadi ketika sistem kerja yang digunakan tidak relefan dan tidak tertata dengan baik yang hal ini dapat menghambat target serta sasaran yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan. Tidak dipungkiri, kebanyakan pelaku usaha dalam menjalankan bisnis hanya berdasarkan pengalaman tanpa didasari oleh sebuah sistem yang baik dalam menjalankan operasional bisnisnya sehingga alur proses bisnispun tidak tertata rapi dan tidak teratur yang tentunya hal ini akan jadi hambatan dalam pencapaian target yang ingin dicapai. Ketika sebuah proses bisnis mengalami hambatan serta gejala-gelaja yang bisa menghambat produktifitas kerja seperti banyak reject, banyak keluhan pelangan, biaya produksi tinggi, proses produksi lama, prosedur kerja tidak jelas, dll, maka saat menghadapi kendala seperti inilah perlu dibutuhkan sebuah tindakan perbaikan yang nyata dari manajemen dengan secepatnya memperbaiki sistem bisnis proses yang lebih baik sehingga proses bisnis menjadi efektif, efisien serta adaptif yang artinya sebuah proses pekerjaan akan menjadi lebih sistematis dimana hasilnya sesuai dengan ekspektasi yang mampu meminimalkan sumber daya yang dibutuhkan serta dapat menyesuaikan perubahan kebutuhan pasar ataupun kebutuhan bisnisnya. Business Process Reengineering ( BPR ) merupakan sebuah jawaban atas segala permasalahan diatas, dengan melakukan Business Process Reengineering ( BPR ) organisasi akan lebih mudah dalam mencapai target yang ditetapkan karna segala sesuatunya tertata dengan sistematis, terarah dan terukur. Namun demikian Business Process Reengineering ( BPR ) bukan lah sebuah jaminan keberhasilan bagi organisasi karna kembali lagi segala sesuatunya adalah menyangkut masalah komitmen, perlu diingat sebagus apapun sistem di buat dan didesign namun tanpa adanya komitmen yang baik dari manajemen dan seluruh team maka semuanya akan sia-sia.
Jika memang kondisinya sudah tidak sesuai maka perlu segera mendesign / merancang ulang kembali bisnis proses atau bahasa manajemennya adalah melakukan business process reengineering ( BPR ) dengan tujuan agar alur dan prosedur kerja menjadi lebih efektif,efisien serta produk yang dihasilkanpun bisa berkualitas serta semua proses bisnis bisa terkendalikan dan terukur. Business Process Reengineering ( BPR ) merupakan langkah pembaharuan proses bisnis dalam suatu perusahaan secara menyeluruh dengan melakukan perbaikan disegala bidang dalam pelayanan organisasi, contohnya sumber daya manusia, proses & prosedur kerja, dan teknologi. Business Process Reengineering ( BPR ) sangat membantu perusahaan melewati rintangan dan permasalahan yang terjadi ketika sistem kerja yang digunakan tidak relefan dan tidak tertata dengan baik yang hal ini dapat menghambat target serta sasaran yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan. Tidak dipungkiri, kebanyakan pelaku usaha dalam menjalankan bisnis hanya berdasarkan pengalaman tanpa didasari oleh sebuah sistem yang baik dalam menjalankan operasional bisnisnya sehingga alur proses bisnispun tidak tertata rapi dan tidak teratur yang tentunya hal ini akan jadi hambatan dalam pencapaian target yang ingin dicapai. Ketika sebuah proses bisnis mengalami hambatan serta gejala-gelaja yang bisa menghambat produktifitas kerja seperti banyak reject, banyak keluhan pelangan, biaya produksi tinggi, proses produksi lama, prosedur kerja tidak jelas, dll, maka saat menghadapi kendala seperti inilah perlu dibutuhkan sebuah tindakan perbaikan yang nyata dari manajemen dengan secepatnya memperbaiki sistem bisnis proses yang lebih baik sehingga proses bisnis menjadi efektif, efisien serta adaptif yang artinya sebuah proses pekerjaan akan menjadi lebih sistematis dimana hasilnya sesuai dengan ekspektasi yang mampu meminimalkan sumber daya yang dibutuhkan serta dapat menyesuaikan perubahan kebutuhan pasar ataupun kebutuhan bisnisnya. Business Process Reengineering ( BPR ) merupakan sebuah jawaban atas segala permasalahan diatas, dengan melakukan Business Process Reengineering ( BPR ) organisasi akan lebih mudah dalam mencapai target yang ditetapkan karna segala sesuatunya tertata dengan sistematis, terarah dan terukur. Namun demikian Business Process Reengineering ( BPR ) bukan lah sebuah jaminan keberhasilan bagi organisasi karna kembali lagi segala sesuatunya adalah menyangkut masalah komitmen, perlu diingat sebagus apapun sistem di buat dan didesign namun tanpa adanya komitmen yang baik dari manajemen dan seluruh team maka semuanya akan sia-sia.
Langkah apa
yang sebaiknya dilakukan dalam Business Process Reengineering (BPR)?
Langkah penting yang harus dilakukan dalam
melakukan Business Process Reengineering
(BPR), diantaranya :
1. Menetapkan
visi misi dan strategi bisnis.
2. Redesign, identifikasi
terhadap bisnis proses yang akan di desain ulang,
3. Memahami ukuran dari
proses yang ada untuk menghindari pengulangan kesalahan untuk untuk memberikan
dasar dalam perbaikan
4. Mengidentifikasi tingkat
kemampuan IT dalam mempengaruhi Business
Process Reengineering ( BPR ).
5. Merancang dan membuat
prototype proses yang baru.
Apa manfaat yang diperoleh dengan melakukan Business Process Reengineering (BPR)?
Manfaat yang didapat dengan melakukan business
process reengineering (BPR) diantaranya
adalah :
1. Kejelasan terhadap bisnis proses yang
sesuai dengan kondisi saat ini
2. Memudahkan dalam mengidentifikasi area
mana yang harus ditingkatkan kinerjanya.
3. Dalam pembentukan peta personal yang
terlibat akan paham masalah dari masing -masing aktivitas dan kontribusi yang
dihasilkan.
Hal
apa saja yang bisa menyebakan gagalnya Business Process Reengineering (BPR) ?
Selain komitmen yang kurang baik dari manajemen , hal lain
yang bisa menyebabkan kegagalan Business
Process Reengineering (BPR) antara lain :
- Lebih mementingkan pemecahan masalah daripada melakukan suatu
perubahan
- Tidak akuratnya penetapan arah BPR
- Terlalu cepat menyerah
- Kepemimpinan yang tidak kuat
- Kurangnya dukungan dari Top Management
- Implementasi yang lambat
- Terlalu fokus pada banyak proyek
- Hanya berkonsentrasi pada perancangan bukan pada
implementasi
- Tidak optimalnya pemanfaatan sumber daya
Pada prinsipnya Business
Process Reengineering (BPR) adalah suatu kegiatan untuk
mengoptimalkan kembali business process dan menitik beratkan pada proses bukan pada
orang ataupun teknologinya, orang dan teknologi hanyalah sebagai faktor
pendukung. Dengan demikian ketika bisnis proses sudah optimal maka semuanya
akan mudah dikendalikan, dimonitoring dan diukur. Smoga bermanfaat!!
0 komentar:
Posting Komentar